Sidrap – Malam di Grounded Coffee Rappang terasa berbeda. Di tengah gemuruh mesin kopi dan obrolan hangat, Calon Bupati Sidrap Nomor Urut 1, Muh Yusuf Dollah—atau Dony—mengubah suasana jadi ajang diskusi serius namun santai. Aroma kopi Arabika menyatu dengan semangat perubahan.
“Kalian bukan penonton. Milenial harus ada di meja pengambil keputusan, termasuk dalam RKPD,” tegas Dony di awal diskusi. Ia ingin generasi muda dilibatkan dalam perencanaan pembangunan daerah. Bagi Dony, mereka bukan sekadar pelengkap, tapi motor penggerak perubahan.
Dony juga berbicara soal akses. “Sidrap butuh kalian sebagai pelaku pembangunan. Ide-ide segar kalian adalah bahan bakar kemajuan,” katanya, membuat peserta diskusi terpacu untuk berbicara.
Namun, ia sadar tak cukup hanya memberi panggung. Dony menekankan pentingnya ruang diskusi. “Setiap masalah yang kalian hadapi harus dicarikan solusi bersama. Saya ingin pemerintah hadir, bukan hanya sebagai pendengar, tapi juga penyelesai,” tambahnya.
Pembicaraan pun berlanjut ke ranah media. Dalam nada tegas, Dony menyoroti maraknya hoaks yang menggerus kepercayaan publik. “Media ke depan harus independen, jadi sarana faktual, bukan penyebar kebohongan,” ujarnya, disambut tepuk tangan. Ia yakin media adalah pilar penting untuk membangun Sidrap yang cerdas dan bijak.
Diskusi berlangsung hangat. Ide-ide mengalir seperti aliran kopi dari mesin barista. Malam itu, Grounded Coffee bukan sekadar tempat ngopi, tapi ruang aspirasi, tempat harapan bertemu dengan visi.
Dony menutup diskusi dengan sebuah pesan. “Kalian adalah masa depan Sidrap. Kita bangun bersama, bukan hanya dengan janji, tapi aksi nyata.”
Dan siapa sangka? Dari secangkir kopi dan diskusi kecil, mungkin lahir langkah besar untuk Sidrap ke depan. Ngopi tak lagi sekadar santai, di tangan Dony, ini jadi awal perubahan besar.(*)